Rabu, 04 Oktober 2017

Pelangi

Pelangi

Ada apa dengan pelangi?
Mengapa ia selalu hadir untuk mewarnai?
Sepi jika ia tidak ada di langit bumi
Hujan pasti kembali menangis mengetahui ini

Lalu, ada hubungan apa antara kamu dengan pelangi?
Mengapa kamu juga selalu hadir di hati?
Kamu singgah ‘tuk buat sebuah memori mati
dan lagi, aku di sini yang tersakiti

Aku bertanya, apa kamu sama seperti pelangi
yang datang sejenak untuk menerangi bumi?
Namun mengapa yang kurasakan justru berganti?
Bahkan kamu datang tanpa warna kesukaanku lagi

Aku ingin mengatakan
jika kamu adalah pelangi yang kudambakan,
yang selalu kutunggu kedatangannya
dan kuharapkan kebahagiaannya

Mungkin menangis sudah menjadi kebiasaan
Layaknya air yang jatuh dari langit yang disebut hujan
Pelangi akan hadir setelah awan menuang tangis
dan lenganmulah satu-satunya yang kubutuhkan ketika aku menangis

Akankah kamu bersedia menjadi dia?
Ya, dia, pelangi yang buatku kembali bahagia
Atau kamu hanya ingin menjadi angin ketika awan menangis,
yang datang lalu pergi seperti orang bengis?

Aku sering berdoa jika kamulah pelangiku
yang membawa warna baru di setiap lintasanku,
yang buatku terpesona akan keindahanmu,
yang tak mudah dilupakan olehku

Aku jatuh hati padamu, pelangiku

P.s        :           memikirkanmu, sekali lagi

[19:33 – 19 Desember 2016]
Share:

0 komentar:

Posting Komentar